Pura Besakih pada dasarnya adalah Kompleks pura dan merupakan Pusat Kegiatan dari Semua Pura yang ada di Bali sekaligus pura terbesar peninggalan nenek moyang tertua di Bali yang di datangi oleh semua umat Hindu baik itu dari Bali sendiri maupun dari luar Bali yang bertujuan untuk bersembahyang melakukan pemujaan Dewa Brahma, Wisnu, Siwa ( Dewa pencipta, pemelihara dan pelebur – menurut Agama Hindu – ). Kompleks Pura Besakih terdiri dari 18 pura dan 1 pura utama. Di Pura ini berderet-deret Pura untuk persembahyangan umat Hindu khususnya bagi mereka yang memiliki keturunan dari arya-arya pada zaman dahulu. konsep Pura Besakih di bangun berdasarkan konsep keseimbangan alam yang ada dalam konsep Tri Hita Kirana, dengan penataannya yang di sesuaikan berdasarkan dengan adanya arah mata angin agar struktur bangunannya bisa mewakili alam sebagai simbolisme adanya keseimbangan tersebut.
Pura Besakih merupakan Pura terbesar di Bali, terletak di bagian Timur Bali. Lokasi Pura Besakih adalah di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali. Pura ini berdiri kokoh di kaki Gunung Agung yang tiap ada upacara di laksanakan selalu di padati umat Hindu dari seluruh Indonesia. Di antara semua Pura yang termasuk berada dalam kompleks Pura Besakih di antaranya Pura Panataran Agung yang mana adalah Pura yang terbesar, terbanyak bangunan-bangunan pelinggih-nya, dan terbanyak juga jenis upacaranya yang merupakan pusat dari semua pura yang ada di Besakih. Di dalam Pura Penataran Agung terdapat 3 Arca utama atau Tri Murti : Brahma, Wisnu dan Siwa.
Akses dari Kota Denpasar untuk mencapai tempat ini berjarak sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Semarapura- Kabupaten Klunkung. Pura Agung Besakih berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang dan terletak di lereng sebelah barat daya Gunung Agung yang merupakan Gunung tertinggi yang ada di Bali.